28 Nov 2024

Kenali Ancaman Web Security dan Cara Mengatasinya Sebelum Terlambat

Melindungi situs web dari peretas jahat bukan hanya soal mengamankan akses login. Anda juga perlu menjaga setiap celah yang berpotensi dimanfaatkan, termasuk cloud security, web application security, perlindungan dengan virtual private network (VPN), pengamanan akun penyedia layanan web, hingga memiliki rencana pemulihan bencana (disaster recovery plan). Faktanya, bahkan perusahaan besar dengan tim keamanan siber khusus pun sering menghadapi serangan. Apalagi bagi bisnis kecil dan menengah, ancaman ini sama seriusnya, meski biasanya sumber daya untuk pemulihan lebih terbatas. Oleh karena itu, proteksi situs web yang teliti sangat penting, begitu pula rencana cadangan untuk meminimalkan kerugian jika serangan siber terjadi. Dengan langkah ini, Anda bisa membatasi dampak serangan sekaligus menjaga kelangsungan operasional bisnis.  

Apa Itu Web Security?

Sebelum membahas cara mengamankan situs web, penting untuk memahami apa itu web security. Secara sederhana, web security adalah upaya perlindungan yang dilakukan pemilik situs web untuk mencegah serangan berbahaya. Di satu sisi, internet memudahkan kita memasarkan bisnis, berkomunikasi dengan pelanggan, dan menjual produk. Namun, di sisi lain, dunia maya juga dipenuhi ancaman. Menurut Cybersecurity & Infrastructure Security Agency (CISA), serangan siber terus meningkat dalam jumlah dan tingkat keparahannya. Dengan lebih dari 2.200 serangan siber terjadi setiap hari, menjaga keamanan situs web menjadi kebutuhan utama. Tindakan ini melindungi data sensitif, informasi peluncuran produk, dan aset digital lainnya dari akses yang tidak sah. Setiap pemilik situs web harus siap menghadapi berbagai resiko keamanan dan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat perlindungan. Dengan alat seperti Acunetix Web Application Security Scanner, Anda dapat mendeteksi kerentanan lebih cepat dan mengurangi risiko serangan sejak dini.  

Mengapa Situs Web Anda Harus Aman?

Serangan siber tidak hanya merusak sistem, tetapi juga dapat menghancurkan kehidupan. Satu insiden besar bisa memutus sumber pendapatan dan mengancam keberlanjutan bisnis. Menurut data, 95% insiden siber yang dialami bisnis kecil hingga menengah menghabiskan biaya antara $826 hingga $653.587. Ketika situs Anda diretas, diambil alih, atau dijadikan sandera, kerugian tidak hanya terjadi secara finansial. Reputasi dan kredibilitas merek Anda juga bisa tercoreng. Situs dengan celah keamanan dapat diubah untuk menampilkan konten yang merusak kepercayaan konsumen atau bahkan digunakan untuk serangan watering hole. Investasi dalam web security bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Dengan langkah-langkah perlindungan yang tepat, seperti menggunakan Web Application Security Scanner dari Acunetix, Anda dapat menjaga keamanan bisnis sekaligus membangun kepercayaan pelanggan.  

Macam-Macam Ancaman Keamanan Situs Web 

  1. Pelanggaran Data (Data Breach) Pelanggaran data terjadi ketika informasi rahasia terekspos, baik secara tidak sengaja maupun akibat ulah peretas. Data yang dicuri, seperti informasi keuangan atau data pelanggan, sering kali dijual di pasar gelap. Pelanggaran ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial tetapi juga risiko hukum, denda, dan kerusakan reputasi.
  2. Serangan Denial of Service (DoS) dan Kehilangan Akses Situs Serangan DoS mencoba membuat situs web tidak dapat diakses dengan membanjiri servernya. Versi lebih canggihnya, Distributed Denial of Service (DDoS), menggunakan banyak sumber untuk menyerang, sehingga lebih sulit dihentikan.
  3. Ransomware Ransomware adalah kode berbahaya yang mengunci akses ke situs atau data Anda hingga tebusan dibayarkan. Ancaman ini semakin sering menyasar bisnis kecil, dengan Ransomware as a Service (RaaS) bahkan dijual sebagai layanan di dark web.
  4. Cross-Site Scripting (XSS) Serangan XSS terjadi ketika peretas menyisipkan skrip berbahaya ke kode situs web. Jika berhasil, mereka bisa mendapatkan kendali atas situs dan menyamar sebagai pengguna yang sah.
  5. Injeksi Kode dan SQL (SQL Injection) Injeksi SQL memanfaatkan celah pada basis data situs web untuk mencuri atau merusak data sensitif. Serangan ini sangat merusak, terutama jika basis data berisi informasi pelanggan.
  6. Pencurian Kata Sandi Peretas sering menggunakan perangkat lunak untuk menebak kombinasi kata sandi atau memanfaatkan kata sandi default yang tidak diganti. Jika peretas mendapatkan akses, mereka dapat melakukan berbagai tindakan jahat, mulai dari mengubah tampilan situs hingga menghapus data penting.
 

Langkah-Langkah untuk Mengamankan Situs Web Anda

Mengamankan situs web adalah proses berkelanjutan yang memerlukan perhatian terhadap detail dan langkah-langkah strategis. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan web security Anda:
  1. Selalu Perbarui Perangkat Lunak dan Patch Keamanan Pastikan perangkat lunak situs web Anda, termasuk plugins dan tema, selalu diperbarui. Versi lama sering menjadi celah yang dimanfaatkan peretas.
  2. Gunakan SSL dan HTTPS SSL (Secure Sockets Layer) dan HTTPS mengenkripsi data yang dikirimkan antara server dan pengguna, melindungi informasi sensitif seperti login atau data pembayaran.
  3. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Ubah Secara Berkala Jangan biarkan kata sandi sederhana menjadi titik lemah. Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan.
  4. Batasi Hak Akses Admin Tidak semua orang membutuhkan akses admin. Berikan hanya kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya untuk mencegah modifikasi yang tidak diinginkan.
  5. Ubah Pengaturan Default Pengaturan default sering menjadi sasaran serangan. Sesuaikan pengaturan ini untuk memperkuat perlindungan situs Anda.
  6. Rutin Backup Data Lakukan backup rutin data situs web Anda. Jika terjadi serangan, Anda memiliki cadangan untuk memulihkan situs dengan cepat.
  7. Gunakan Web Application Firewall (WAF) WAF melindungi situs Anda dari serangan umum seperti SQL Injection atau Cross-Site Scripting. Alat seperti Acunetix Web Application Security Scanner dapat membantu mendeteksi ancaman ini.
  8. Implementasikan Multi-Factor Authentication (MFA) MFA menambahkan lapisan keamanan dengan meminta verifikasi tambahan, seperti kode yang dikirim ke perangkat Anda.
  9. Pantau Log dan Lakukan Audit Keamanan Secara Rutin Log dapat memberikan wawasan tentang aktivitas mencurigakan. Audit rutin memastikan Anda selalu selangkah lebih maju dari peretas.
  10. Gunakan Content Delivery Network (CDN) CDN membantu melindungi situs Anda dari serangan DDoS dengan mendistribusikan lalu lintas ke beberapa server.
  11. Minimalkan Informasi Sensitif yang Dikumpulkan dan Disimpan Kumpulkan hanya data yang benar-benar diperlukan dan hapus data yang tidak lagi digunakan untuk mengurangi risiko kebocoran.
  12. Edukasi Tim Anda Latih karyawan Anda tentang praktik terbaik keamanan, seperti cara menangani data dengan aman dan mengenali potensi ancaman.
 

Persiapkan Rencana Pemulihan Sebelum Serangan Terjadi

Meski sudah melakukan semua langkah pengamanan, serangan siber tetap mungkin terjadi. Oleh karena itu, memiliki rencana pemulihan adalah langkah penting.
  1. Rencana Pemulihan yang Jelas Siapkan prosedur langkah demi langkah untuk memulihkan situs jika terjadi pelanggaran keamanan. Sertakan siapa yang bertanggung jawab di setiap tahap.
  2. Simulasikan Rencana Pemulihan Latih tim Anda secara berkala untuk memastikan semua orang tahu peran mereka dan rencana selalu relevan dengan ancaman terbaru.
  3. Analisis Setelah Pemulihan Setelah situs kembali online, lakukan analisis mendalam tentang apa yang terjadi. Gunakan wawasan ini untuk memperkuat web security dan mencegah serangan serupa di masa depan.
Dengan pendekatan proaktif dan tool seperti Acunetix Web Application Security Scanner, Anda tidak hanya melindungi situs web Anda tetapi juga menjaga kelangsungan bisnis Anda.